Minggu, 22 Desember 2013

Surat Buat Anakku

Nak, maafkan ibu yang saat ini tidak bisa selalu di samping kamu. Ibu kangen sekali, Nak. Rindu yang sedalam-dalamnya. Ibu harus menyelesaikan urusan di tempat yang jauh dari tempat kamu sekarang. Dengan jadwal yang lumayan padat.

Ibu masih ingat kebiasaan-kebiasaan kamu, juga jam-jam kamu terbangun. Kadang dalam tidur ada kamu diam-diam mengintip di sela bunga tidur. Dan kadang masih ada sisa-sisa air mata Ibu di sarung bantal ketika tengah malam terbangun karena mendadak rindu ini tak tertahankan.

Ibu tahu kamu juga sempat merasa kehilangan. Kamu pasti bingung. Maafkan ibu karena harus pergi di saat umur kamu belum memungkinkanmu untuk mengerti. Tapi Ibu bersyukur telah dianugrahkan anak yang cerdas seperti kamu. Secerdas senyuman yang selalu kamu berikan untuk orang-orang di sekitarmu. Secerdas senyuman yang selalu kamu berikan di depan kamera yang hasilnya tak pernah lupa dikirimkan Bapak buat Ibu. Secerdas senyuman yang kamu hadirkan di bibir kecil itu untuk mengusir tangismu ketika kamu melihat foto ibu yang tertempel di kaca lemari biru.

Maafkan ibu jika belum bisa memberimu kasih sayang yang sama seperti dulu. Doa ibu tidak putus-putus buat kamu, Nak. Cuma doa yang bisa mengalihkan rasa kangen ibu. Semoga tidak ada sesuatu apapun yang bisa mengusir senyum itu dari bibir mungilmu.

Ibu sayang kamu.