Senin, 21 Desember 2009

Ruang Kosong

sesuatu yang kutakutkan sepertinya bakal terjadi. kehilangan rasa. hati ini kosong di ruang yang seharusnya butuh diisi. aku tak mau kehilangan spirit sebagai manusia, sebagai perempuan. biarpun menyakitkan, aku ingin rasa itu tetap ada. biarpun melukai, aku ingin rasa itu terpelihara. sakit dan luka juga bagian kehidupan, dan tak ada yang salah dengan pilihan untuk menikmatinya, toh semua bebas memilih. pernahkan terpikir tentang manusia dengan kehidupan lancar dan datar-datar saja tanpa kerikil atau batu yang walaupun mengusik tapi kadang bikin geli untuk diinjak lagi?
atau hidup memang seperti balado sambal cabe? kurang pedas kurang asyik, terlalu pedas juga salah. butuh takaran yang pas supaya penikmat tetap bertahan, tetap betah dengan rasanya. apa aku sudah buat t akaran yang pas untuk hidupku sendiri? lagi2 rasa yang harus dipakai..

aku harus mulai dari nol lagi..

karena aku manusia. selalu mempertanyakan tentang kehidupan.

lalu apa yang bisa kulakukan untuk hidupku sendiri jika sekarang tinggal rasa hambar dan kebosanan tingkat tinggi yang kurasa tiap aku berhadapan denganmu?

dulu kupikir aku tak akan bisa lupa dengan euforia ini. ternyata tak perlu jauh2 mencari orang yang bisa menenangkan aku.. aku hanya perlu berdialog untukku sendiri. cuma aku yang bisa selamatkan pikiranku sendiri. semakin kuhindari semakin sulit aku lepas dari pengaruh dia, lepas dari ketergantungan akan dia. perlu pertengkaran batin untuk meyakinkan kalau aku bisa untuk tidak tergantung dengannya lagi. perlu dipertanyakan kenapa aku masih bertahan dengan mimpi yang membuatku munafik tak ingin terbangun karena ternyata aku hanya bermain2 dengan sosok yang kuciptakan sendiri dalam mimpi ini.

dan sosok itu kamu. mengambil wujudmu. hanya beda sifat. dalam mimpi aku bisa merekayasa ceritanya semauku, menjadi happy ending. dan membangunkan aku hanya membuat akhir ceritanya jadi lain.


ada yang bilang hidup yang tak pernah dipertanyakan adalah hidup yang tak layak untuk diteruskan. dan pertanyaan sekaligus pencarianku setelah hibernasi jutaan tetes air mata,


siapa yang bakal mengisi ruang kosong ini lagi?




18-02-2009
sore-sore, bertiga mengisi ruang kosong yang sama.
entah karena Takdir sedang usil mempertemukan kita
-ANT-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar